Foto: Danil Siregar/Sumut Pos
Beras diduga sintetis merek Saudara Jaya, yang dikonsumsi warga Maimun Medan, Jumat (22/5/2015).
MEDAN, SUMUTPOS.CO - Sehari setelah pihak Bulog Divre Sumut berkoar
belum ada beras plastik beredar di Medan, komoditas yang dimaksud
langsung muncul. Ternyata, beras yang dimaksud telah masuk Medan
setidaknya sejak sebulan yang lalu. Dugaan beras plastik ini diakui
warga Medan Maimun yang telah mengonsumsi.
"Beras merek Saudara Jaya ini baru satu bulan terakhir saya konsumsi,
harganya sekitar Rp110 ribu untuk ukuran 10 kg,"ujar Lilis, salah
seorang warga Gang Perbatasan B No 7 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan
Medan Maimun saat disambangi, Jumat (22/5) sore.
Menurutnya, sejak mengonsumsi beras tersebut, dirinya beserta
keluarga mengalami banyak kejanggalan di antaranya sering mengalami
mual, pusing, serta susah buang air besar (BAB). Warna beras itu, lanjut
lilies, tidak seperti biasanya. Beras yang baru dikonsumsinya itu putih
bersih. "Kalau beras Bulog warnanya agak kegelapan," imbuhnya.
Keanehan lain yang ditemukannya yakni ketika memasak beras tersebut
dengan menggunakan rice cooker (alat memasak beras), beras yang telah
berubah menjadi nasi itu selalu basah ketika terlalu lama dibiarkan di
dalam rice cooker. Namun, ketika tumpukan beras yang sudah berubah
menjadi nasi itu dikeluarkan dari rice cooker menjadi normal seperti
biasanya. "Jadi nasinya benyek (basah), sehingga nasinya mudah basi,"
tuturnya.
Melihat keanehan tersebut, Lilis mengaku sempat gelisah. Apalagi,
dalam waktu yang bersamaan muncul pemberitaan bahwa telah ditemukan
beras palsu di daerah Bekasi. "Saya jadi bertanya-tanya, apakah beras
yang kami konsumsi juga palsu," ucapnya dengan nada bertanya-tanya.
Guna memastikan apakah beras yang dikonsumsinya itu palsu atau tidak,
dirinya melakukan beberapa percobaan diantaranya merendam beras
tersebut ke dalam air serta mencoba membakar sejumlah beras dengan
menggunakan pinset. "Ternyata ada beras yang mengapung dan tidak mau
bersatu dengan air, dan beberapa beras yang dibakar lengket di pinset
tersebut," bilangnya.
Melihat keanehan pada beras yang dikonsumsinya, Lilis mencoba
membandingkan beras miliknya dengan beras bulog milik tetangganya. Di
mana hal yang sama dilakukannya, yakni dengan cara merendam beras ke
dalam air. "Hasilnya, beras yang mengapung tetap milik saya, tentu ini
membuat saya semakin khawatir dan memutuskan untuk berhenti mengonsumsi
beras tersebut," jelasnya.
Foto: Danil Siregar/Sumut Pos
Warga Jalan Katamso Medan Gg Perbatasan, memperlihatkan beras yang diduga sintetis, Jumat (22/5).
Ditambahkannya, beras tersebut juga coba dimasaknya dengan menggunakan
sebuah teflon tanpa menggunakan minyak. "Hasilnya ada beras yang
meleleh," tuturnya.
Masih dengan rasa penasaran, Lilis kembali mencoba mengolah berasnya
menjadi bubur, Ternyata, bubur itu lengket ketika diletakkan di dalam
piring. "Buburnya lengket, jadinya seperti lem kanji," tukasnya
Source di kutip dari :
http://sumutpos.co