Tampilkan postingan dengan label DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG BRASTAGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG BRASTAGI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Juni 2015

Aktivitas Debu Vulkanik Gunung Sinabung Karo ,Sumut

Reaksi seorang warga saat melihat Gunung Sinabung melontarkan awan panasnya di Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Rabu (24/6/2015). (REUTERS/Beawiharta)
Reaksi seorang warga saat melihat Gunung Sinabung melontarkan awan panasnya di Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Rabu (24/6/2015). (REUTERS/Beawiharta)
Reaksi seorang warga saat melihat Gunung Sinabung melontarkan awan panasnya di Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Rabu (24/6/2015). (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Debu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara masih menutupi sebagian Kota Berastagi. Debu-debu itu nampak beterbangan di langit kota tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun mengatakan, sudah 2 hari daerah wisata itu berselimut debu. Menurut dia, debu yang menutupi Berastagi cukup tebal dan berpotensi mengganggu jarak pandang para pengendara.

"Memang jarak pandang sampai saat ini, belum mengganggu bagi masyarakat yang melaksanakan aktivitas di luar rumah dan masih biasa-biasa saja," ujar dia di Medan, Sumut, Jumat (26/6/2015).

Selain itu, Subur menyebutkan, debu vulkanik itu menutupi lokasi perkantoran, rumah-rumah penduduk, kompleks pertokokan, dan kendaraan warga. Untuk meminimalisir dampak debu, Pemkab Karo telah melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran.

Namun, kata dia, hal itu belum bisa mengatasi atau mengurangi debu vulkanik yang cukup tebal. Malah, sambung dia, sebagian daerah di Kecamatan Berastagi mengalami becek setelah penyemprotan debu itu.

"Kota Berastagi kelihatan becek dan pengendara harus hati-hati, jalan sebagian licin karena berlumpur," ucap Subur.

Hari ini asap putih tebal setinggi 100 meter terjadi di kawasan Gunung Sinabung. Terjadi 2 kali guguran awan panas sejauh 2.000-3.500 meter ke tenggara-timur gunung itu.

Sementara jumlah pengungsi erupsi Sinabung, saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga. Mereka kini ditempatkan di 10 titik penampungan.

Ke-10 lokasi tersebut, yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.

Kemudian, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang, dan GPDI Ndokum.

Data yang diperoleh, penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa. Seluruh warga yang berada di radius 7 kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung harus diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena luncuran awan panas yang sangat berbahaya itu melintas di desa mereka. (Ant/Ndy/Ado)
Source :
www.liputan6.com

berikut cuplikan  yang kami ambil dari sumber penyedia layanan :



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons