Senin, 15 Juni 2015

BANDARA SILANGIT SIBORONG BORONG

Kamis, 11 Juni 2015.  Bupati Taput Drs. Nikson Nababan harapkan realisasi percepatan pembangunan Bandar Udara Silangit, Siborongborong guna mendukung peningkatan ekonomi di Tapanuli Utara serta kawasan sekitarnya.

Bandara Silangit sangat dibutuhkan dan berperan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar Tapanuli raya, untuk itu diharapkan pemerintah pusat memberi perhatian besar terhadap pembangunan Bandar udara tersebut, demi rasa keadilan dan pemerataan pembangunan.

Hal itu diutarakan Bupati Nikson Nababan dalam acara Sosialisasi Rencana Induk Bandara Silangit-Tapanuli Utara yang diadakan di Hotel Sentosa, Muara-Taput.  Bupati menambahkan pentingnya Bandara Silangit karena memiliki aksesibilitas terhadap daerah-daerah di kawasan Tapanuli seperti Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir, Dairi dan Tapsel sehingga menjadi pintu gerbang terhadap dunia luar termasuk kedatangan wisatawan dan investor kewilayah Tapanuli.

Bandara Silangit sangat berpotensi untuk dikembangkan karena didukung potensi-potensi alam yang dimiliki oleh kawasan sekitar Tapanuli, khususnya Tapanuli Utara yang telah dilirik investor seperti gas bumi yang dieksplorasi Sarulla Operation Limited (SOL) dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro untuk potensi air.

Disamping itu juga kawasan Tapanuli memiliki potensi pariwisata seperti Danau Toba dan Pulau Samosir, Geopark Kaldera Toba, Salib Kasih dan Rura (lembah) Silindung, Istana Sisingamangaraja, Aek Rara (Air Soda),  Taman Laut Gugus Pulau Mursala, dan lokasi wisata lainnya.

“Dibidang kebudayaaan, orang batak memiliki keistimewaan tersendiri dalam menghargai adat istiadatnya berupa mengikuti acara adat hingga luar Tapanuli.  Pemkab Taput juga akan mendirikan Universitas Negeri dan juga sekolah-sekolah unggulan yang tentunya mengundang orang-orang dari luar Tapanuli datang ke wilayah ini, disamping potensi para perantau yang ada disetiap belahan dunia yang akan pulang ke kampung halaman.   Tentu saja potensi-potensi yang dimiliki kawasan Tapanuli tersebut akan mengundang minat orang-orang dari luar Tapanuli untuk berkunjung sehingga dapat dijadikan peluang tangkapan penumpang bagi bandara Silangit” ungkap Bupati.

“Pemkab Taput juga berkomitmen penuh mendukung percepatan pengembangan Bandara Silangit dengan melakukan upaya-upaya seperti kemudahan pengurusan ijin-ijin yang terkait, memfasilitasi pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur akses jalan”, tegas Bupati.

Bupati juga berharap “pihak Angkasa Pura dapat memberikan space bagi daerah di kawasan Tapanuli untuk mempromosikan potensi tiap daerah melalui bandara Silangit serta memprioritaskan putra daerah untuk diberikan lapangan pekerjaan di Bandara Silangit. Itu semua demi kepentingan pembangunan kesejahteraan masyarakat Tapanuli raya”.

Sementara itu Mahadi Koordinator Tim Ahli Finalisasi Rencana Induk Bandara Silangit dari ITB Bandung memaparkan, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan PP Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, Rencana Induk Bandara merupakan syarat bagi suatu Bandara untuk diajukan dan disahkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI agar dapat dilakukan pengembangan pembangunan bandara tersebut.

Finalisasi Rencana Induk Bandara Silangit bertujuan meninjau ulang studi rencana induk terdahulu yang belum diundangkan, pembaharuan terhadap perubahan tata letak fasilitas, meningkatkan kemampuan dalam pelayanan bandar udara dan menampung kebutuhan jasa Bandara Silangit secara optimal. Diharapkan juga dukungan Pemda berupa surat rekomendasi penyusunan Draft Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan (RPM) sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah.

Tim ahli telah menyusun resume  pentahapan sisi udara pembangunan Bandara yaitu Tahap Normalilasi Sisi Udara Runway 30 m x 2400 m, 940 pesawat/tahun, Tahap Perpanjangan dan pelebaran Runway, penambahan Taxi way, perluasan Apron Runway 45 m x 3000 m, 4237 pesawat/tahun dan Tahap Perpanjangan Runway dan Perluasan Apron Runway 45x 3500 m, 15200 pesawat/tahun. Sementara untuk sisi darat juga dibuat resume pentahapan yakni Tahap Fasilitas & Terminal Eksisting, tehttp://www.taputkab.go.idrminal 592 m2 , 82.209 penumpang/tahun, Tahap Pengembangan terminal 2.284 m2, Parkir, DVOR,  FAsilitas Sisi darat,  296.094 penumpang/tahun, dan Tahap Pengembangan Terminal 10.000 m2 dan  Area komersial, 1.061.914 penumpang/tahun

Hadir dalam sosialiasi tersebut GM Bandara SIlangit, perwakilan Angkasa Pura II, Perwakilan Kementerian Perhubungan RI, Perwakilan Dinas Perhubungan Propsu, perwakilan Susi Air dan Wings Air, Wakil Ketua DPRD Taput Ir. Reguel Simanjuntak, Kadis DipenlokaTaput Ir. James Simanjuntak, MM, Kepala Bappeda Indra Simaremare, Kadis Perhubungan Taput Rudi Sitorus, S.Sos, Kadis PariwisataTaput Gibson Siregar serta Pemerhati Kawasan Danau Toba.
source : http://www.taputkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons